nusakini.com-Temanggung-Penerima Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) diminta tidak membelanjakan uangnya untuk kebutuhan selain makanan. Sebab, bantuan dari pemerintah pusat itu digunakan untuk pemenuhan pangan keluarga, yakni makanan yang mengandung karbohidrat, protein, dan vitamin.

Sekretaris Daerah Kabupaten Temanggung Harry Agung Prabowo, menyampaikan, pada 2022, di Kabupaten Temanggung terdapat 81 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang memperoleh Bantuan Pangan Nontunai (BPNT). Tidak seperti sebelumnya, tahun ini bantuan tersebut disalurkan tunai melalui kantor pos.

“Di Temanggung, tahun lalu, BPNT (disalurkan) melalui sebuah bank milik pemerintah dan pencairan di e-Warung. Untuk saat ini, (dalam bentuk) tunai diserahkan pada penerima,” terang Sekda, Jumat (4/3/2022).

Disampaikan, sesuai arahan dari pemerintah pusat, dana yang diterima masyarakat digunakan untuk pemenuhan pangan, yakni karbohidrat, protein dan vitamin.

“Karbohidrat semisal beras, jagung, dan ketela. Protein dengan membeli ikan, daging dan telur, sedangkan vitamin untuk buah dan sayur, atau susu,” terangnya.

Agung mengingatkan, bantuan tidak boleh dialokasikan untuk kebutuhan lain, seperti pembelian pulsa telepon, listrik, atau BBM.

“Pemerintah tidak bisa mengawasi penggunaannya. Harapannya warga dapat bijak membelanjakan sesuai peruntukan,” ujarnya.

Dikatakan, untuk meminimalisasi potensi kerumunan, pemerintah berusaha mengatur teknis penyaluran, bekerja sama dengan pihak Kantor Pos, Camat, dan dinas terkait. Upaya yang dilakukan di antaranya menambah jumlah titik bayar dari tiga titik menjadi enam titik, pengaturan jadwal pengambilan bantuan, serta menyiagakan petugas untuk mengingatkan penerapan protokol kesehatan.

“Titik bayar sebisa mungkin di desa, atau titik strategis, yang intinya mempermudah warga dalam menerima. Jika memang dalam satu desa (ada) KPM banyak, maka akan jemput bola di desa masing-masing,” katanya.

Kepala Kantor Pos Temanggung, Arif Maulana mengatakan, pihaknya sudah mulai menyalurkan BPNT mulai 20 Februari, dan ditargetkan selesai pada 5 Maret 2022.

“KPM menerima Rp200 ribu per bulan. Penerimaan Januari, Februari, dan Maret dibarengkan, sehingga KPM menerima Rp600 ribu,” jelasnya.

Disampaikan, pada penyaluran BPNT, target tiap hari ada 12 ribu KPM. Secara teknis di lapangan, pada tiap titik bayar ada juru bayar dan verifikator. Pelayanan tiap titik bayar antara 400-500 KPM.

“Kami akan tambah titik bayar semisal dahulu satu titik bayar melayani tiga desa, kini menjadi maksimal dua desa. Ini untuk meminimalisasi kerumunan,” tandasnya.(rls)